Freepik.com

Di dunia percintaan dighosting, di dunia kerja juga dighosting..duhh parah sih ternyataa hidup penuh per-ghosting-an. Nah Ternyata istilah Ghosting bukan hanya terjadi di dunia percintaan aja. Namun di dunia kerja HRD pun sering melakukan hal ini kepada kandidat. Menurut kamus Oxford Ghosting ialah istilah umum untuk perilaku, di mana salah satu pihak menghilang tanpa kabar. Nah! contoh per-ghosting-an di dunia kerja sendiri contohnya adalah ketika kita udah melalui proses rekrutmen, tapi HRD gak ngasih kabar lagi alias hilang. Kalian Sendiri pernah nggak sih di-ghosting sama perusahaan? mindang tau bangett kok rasanya, tapii antara ghosting di dunia kerja dengan percintaan beda banget lohh!. Kalau di dunia percintaan biasanya ngilangnya tanpa sebab, sedangkan di dunia kerja HRD menghilang pasti ada sebabnya jadii gak langsung ngilang kaya doi tanpa sebab.

Nah, Kira-kira kalian tau nggak sih, Alasan HRD nge-ghosting kita? apa karena kita kurang menarik? Atau HRD kurang nyaman sama kita? Salah apa sih kita. Daripada penasaran yuk baca artikel sampai akhir biar kamu tidak menyalahkan diri kamu dan tidak dihantui rasa penasaran!

Kandidat terlalu banyak

perlu diingat bahwa satu indonesia yang butuh kerja kan bukan hanya kita aja apalagi kalo daftar ke perusahaan yang diminati banyak orang. Bisa bayangin kan, berapa lembar CV yang diterima oleh . ehmm pasti ratusan lembar dong  dan nggak mungkin juga kan HRD atau Recruiter ngecekkin satu persatu CV yang masuk. Jadi jangan merasa special deh, soalnya banyak loh saingan kamu dan merasa dighosting satu pihak aja. Dan kemungkina lainnya adalah mereka sudah menemukan kandidat lain sehingga lupa untuk mengabari bahwa posisi tersebut telah terisi.

Menunggu Keputusan dari User (Atasan/Petinggi)

User adalah atasan di tempat kita bekerja. Dialah yang menyusun persyaratan dan jobdesk di sebuah lowongan pekerjaan. User sendiri yang menentukan apakah seorang kandidat memenuhi kualifikasi atau justru sebaliknya. Sehingga HRD tidak bisa langsung memberi keputusan, HR perlu berkonsultasi dan menunggu respon balik dari user yang membutuhkan.

Tidak Enak untuk Menolak

Setiap manusia pasti punya perasaan, hati dan nurani, begitu juga HRD. HRD juga manusia, terkadang mereka merasa nggak enak hati untuk memberi kabar tidak lolos kepada pelamar. Mungkin mereka juga tahu perjuangan kandidatnya seperti apa dari awal pendaftaran atau bahkan sampai interview. Sehingga ia merasa bahwa menghilang adalah cara terbaik supaya kandidat tidak kecewa terlalu dalam.

 

Nah, kira-kira kalau udah tahu sebab akibatnya, apa yang harus kita lakukan. Kalo sebuah hubungan mungkin bisa langsung dilepaskan aja ya, nah kalau dunia kerja jangan dilepasin gitu aja, kalo dibiarin justru susah dapet kerja. Jadi ada cara untuk mengatasi atau menangani HRD yang suka ghosting dan wajib kamu praktekkan lo !

Periksa Berkas yang Dikirim

Kembali lagi pada poin alasan HRD mengghosting kita adalah banyaknya pelamar yang mendaftar di perusahaan tersebut. Oleh karena itu, jika berkas yang kamu kirim tidak sesuai dengan yang mereka minta meskipun kamu memiliki pengalaman yang cukup banyak tapi mereka justru akan melewatimu begitu saja. Contoh berkas yang paling penting disini adalah CV kalian harus tau kapan CV ATS-Friendly digunakan dan kapan CV kreatif digunakan

Inisiatif Follow-Up Perusahaan

Jangan malu untuk menghubungi dan menanyakan kepada perusahaan. Karena mereka akan memaklumi jika kamu menanyakan 2 minggu setelah proses rekruitmen berlalu. Dengan menanyakan, kamu juga akan dianggap serius untuk bergabung dalam perusahaan. Namun perlu diingat, dalam menghubungi perlu attitude yang baik, begitu juga dengan kalimat yang digunakan.

Jangan Berharap Lebih dan Intropeksi diri

Ada sebuah pepatah, jika kita tidak ingin sakit hati maka jangan menaruh harapan dengan orang lain. Begitu juga dalam konteks ini, meskipun saat interview HRD seperti terkesan dan tertarik denganmu namun jangan terpaku pada sikap si HRD atau pewawancara atau Recruiter saat interview. Karena tidak menutup kemungkinan kamu akan di-ghosting.

Intropeksi diri disini, sadari apakah kamu memang layak san dibutuhkan oleh sebuah perusahaan tersebut. Jika kamu tidak begitu yakin, dan merasa biasa saja coba apply ke beberapa perusahaan supaya resiko merasa di-ghosting tidak ada

Mending Move On Aja Deh!

Kalau kamu udah mengikuti cara di poin 1-3 tapi tidak kunjung mendapat petunjuk atau sebuah arah. Mungkin kamu perlu menerapkan hal ini, karena bukan hanya bukan saja move on dari doi namun move on dari sebuah perusahaan yang kamu lamar. Dan perlu diingat bahwa lowongan pekerjaan masih banyak yang menunggumu, terus improve diri dan latih Soft Skill Maupun Hard Skill yang dibutuhkan dan diperlukan saat ini supaya kamu layak mendapatkan karir dan posisi impianmu. Lupain aja, lowongan kemarin dan tetap semangat dan pantang menyerah!

Popular Post